MEDIA KITA- Ular adalah makhluk yang beracun dan sangat mematikan dialam semesta. Kini mengupas beberapa jenis ular yang berbahaya yang ada disekitar kita.
Jenis-Jenis ular yang paling mematikan di dunia :
1. Death Adder
Death adder dapat ditemukan di Australia dan Papua Nugini. Ular ini bisa berburu dan membunuh ular lainnya, termasuk beberapa ular dalam daftar ini. Ular ini tampak mirip dengan ular viper, yaitu memiliki kepala berbentuk segitiga dan pendek.
Death adder biasanya menyuntikkan sekitar 40-100 mg racun saraf. Sebuah gigitan dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian dalam jangka waktu 6 jam akibat kegagalan pernapasan. Pemberian antibisa yang cepat dapat mengobati gigitan Death adder.
Keistimewaas lainnya, Death adder dapat mengambil ancang-ancang kemudian menyerang dan kembali lagi ancang-ancang hanya dalam waktu 0,13 detik. tentu ini membuatnya berpredikat sebagai ular dengan serangan tercepat di dunia.
2. Kobra Filipina
Sebagian besar spesies Kobra tidak masuk dalam daftar ini, namun Kobra Filipina adalah pengecualian. Bisanya adalah yang paling mematikan dari semua spesies Kobra, dan mereka mampu menyemburkan bisanya sampai jarak 3 meter. Bisanya adalah racun saraf yang mempengaruhi fungsi jantung dan pernapasan, dan dapat menyebabkan kelumpuhan pernapasan dan kematian dalam 30 menit.
Gigitannya sebenarnya hanya menyebabkan kerusakan minimal pada jaringan, namun racun sarafnya benar-benar fatal. Gejala awal biasanya sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, diare, pusing, pingsan dan kejang-kejang.
3. Ular Derik
Ular derik (rattlesnake) merupakan satu-satunya ular yang hidup di Amerika dalam daftar ini. Ular derik mudah dikenali dari bunyi khas getaran ujung ekornya. Saat menyerang ular ini mampu menyodokk hingga lebih dari 2/3 panjang tubuhnya. Ular muda lebih bahaya daripada ular dewasa karena ketidak mampuannya mengontrol jumlah racun yang disuntikkan.
Sebagian besar spesies ular ini memiliki racun hemotoksik yang mampu menghancurkan jaringan dan organ tubuh serta menyebabkan gangguan pembekuan darah. Kesulitan bernapas, kelumpuhan, dan pendarahan yang terus-menerus merupakan gejala umum akibat gigitan ular ini. Jika tidak diobati, dapat berakibat fatal.
4. Tiger Snake
Ular macan (Tiger snake) memiliki racun saraf yang sangat ampuh. Ular ini dapat ditemukan di Australia. Kematian akibat gigitan ular ini dapat terjadi dalam waktu 30 menit, tapi biasanya membutuhkan waktu 6-24 jam.
Sebelum ditemukan antibisa, tingkat kematian akibat gigitan ular macan mencapai 60-70%. Gejala awal adalah rasa sakit lokal di kaki dan daerah leher, kesemutan, mati rasa dan berkeringat, diikuti oleh kesulitan bernapas dan kelumpuhan.
Ular macan umumnya akan lari jika bertemu dengan orang, tetapi dapat menjadi agresif saat terpojok dan menyerang akurasi yang tepat.
5. Viper
Viper dapat ditemukan di setiap tempat di dunia, namun yang paling berbisa adalah saw scaled viper dan chain viper yang ditemukan di Timur Tengah, Asia Tengah ( khususnya India dan Cina ), dan Asia Tenggara. Viper termasuk ular yang cepat marah, bergerak cepat, dan umumnya aktif pada malam hari atau setelah hujan.
Sebagian besar jenis ular ini memeiliki racun yang menyebabkan nyeri pada tempat gigitan, dan segera diikuti dengan pembekakan hebat, serta penurunan tekanan darah dan detak jantung. Sakit parah dapat berlangsung selama 2-4 minggu. Seringkali, puncak pembekakan lokal terjadi dalam 48-72 jam pascagigitan. Kematian dapat terjadi 1-14 hari pascagigitan akibat gagal jantung dan pernapasan.
6. Mamba Hitam
Ular Mamba hitam di seluruh bagian benua Afrika. Ular ini dikenal sangat agresif dan menyerang denga presisi yang mematikan. Ular ini juga merupakan ular tanah tercepat di dunia, mampu bergerak dengan kecepatan mencapai 20 km/jam. Ular ini dapat menyerang dengan bisanya yang mematikan hingga 12 kali berturut-turut.
Sebuah gigitan mampu membunuh 10-25 orang dewasa. Bisanya adalah racun saraf yang berefek cepat. gigitannya rata-rata menyuntikkan sekitar 100-200 mg racun. Jika racun mencapai pembuluh dara, 0,25 mg racun cukup untuk membunuh manusia.
Gejala awal adalah rasa sakit daerah gigitan, kemudian kesemutan di mulut dan kaki, demam, air liur berlebihan (keluar busa dari mulut dan hidung), dan kurangnya kontrol otot. Jika korban tidak menerima perawatan media, gejala dengan cepat berkembang menjadi sakit perut parah, mual dan muntah, pucat, syok, dan kelumpuhan. Akhirnya, korban mengalami kejang-kejang, gangguan pernapasan, koma, dan kematian. Tanpa antibisa, tingkat kematiannya hampir mencapai 100% hanya dalam waktu 15 menit hingga 3 jam.
7. Taipan
Satu lagi ular dari Australia, yaitu Taipan, biasanya cukup kuat untuk membunuh sampai 12.000 marmut. Racunnya menggumpalkan darah korban sehinggah menghambat pembuluh arteri atau vena. Biasanya juga mengandung racun saraf yang kuat.
Sebelum ada antibisa, tidak ada catatan korban yang selamat dari gigitan taipan. Kematian terjadi hanya dalam waktu satu jam. Bahkan dengan antibisa pun, sebagian besar korban harus menjalani perawatan intensif. Ular taipan mirip dengan ular mamba hitam Afrika dalam morfologi dan perilaku.